12,362 research outputs found

    MOTHER-TONGUE (L1) PHONOLOGICAL INTERFERENCE IN THE SPOKEN ENGLISH OF SOUVENIR SELLERS IN LOMBOK

    Get PDF
    This study aimed to examine the mother-tongue (L1) phonological interference in the spoken English of Souvenir Sellers in Lombok. Language and human are inseparable and since the languages of the world used in communication, there is bound to be a problem like mother tongue interference. The study reveals some troublesome contrasts in the two languages. The data of this study was collected through participant observation and interview. The findings proved that interference at the phonological level become one of the problems in the spoken English of souvenir sellers in Lombok. The English language teachers have to be aware and pay particular attention to the differences in the phonological systems of the first language (L1) and the foreign language (FL) which can cause interference

    PROSES PEMBUATAN CETAKAN PADA MESIN PENCETAK BRIKET KOTORAN LEMBU SYSTEM ROTARY

    Get PDF
    Proses pembuatan cetakan pada mesin pencetak briket ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi gambar kerja dari bentuk beserta ukuran, identifikasi bahan yang yang tepat untuk pembuatan cetakan dan landasan, alat yang dipakai dalam proses pembuatan perangkat cetakan dan landasan mesin pencetak briket, konsep yang digunakan pada proses pembuatan cetakan dan landasan mesin, uji fungsional cetakan pada mesin pencetak briket system rotary. Konsep yang digunakan dalam proses pembuatan perangkat cetakan dan landasan pada mesin pencetak briket ini meliputi persiapan alat dan bahan, pengurangan volume bahan (pemotongan bahan, pengeboran, penggerindaan, pengikiran), metode pembentukan meliputi (pengerolan dan penempaan), konsep penyambungan bagian (las OAW, las SMAW), finishing permukaan (proses penggerindaan, proses pengampasan proses pendempulan, proses pengamplasan), bahan yang digunakan pada pembuatan cetakan adalah plat eyser St 34 dengan ketebalan 1 mm dan 6 mm. Peralatan yang digunakan untuk membuat perangkat cetakan dan landasan pada mesin pencetak briket ini adalah mesin las SMAW, las OAW, mesin potong hidrolik, mesin rol manual, mesin gerinda tangan, mesin bor, kompessor udara, penggaris siku, penggores, penitik garis, penitik pusat, mistar baja, ragum, landasan pelana untuk kerja plat, palu, gergaji tangan, kikir, amplas dan spray gun. Secara keseluruhan waktu yang diperlukan untuk pembuatan cetakan dan landasan pada mesin pencetak briket sistem rotary ini adalah 27 jam 10 menit. Hasil dari proses pembuatan cetakan pada mesin pencetak briket sistem rotary ini mempunyai prosentase kesalahan -2,84%, pada cetakan berdimensi dengan panjang 189 mm dan lebar 129 mm, dan tebal 1 mm, pada perangkat cetakan dilakukan pengujian fungsional dan pengujian kinerja mesin dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada. Pada pengujian kinerja mesin pencetak briket ini mampu melakukan proses pencetakan briket 12 briket/menit atau 720 briket/jamnya, untuk kendala kinerja pengoperasian mesin pencetak briket ini yaitu untuk penempatan cetakan pada dudukan cetakan kurang sesuai sehingga sedikit sesak, briket yang dihasilkan mempunyai berat ½ kg dengan diameter 60 mm dan tinggi 100 mm. Pada uji kinerja cetakan mesin pencetak briket kotoran lembu sistem rotary ini dapat berfungsi dengan baik yaitu landasan dapat menahan cetakan supaya tidak bergerak dan cetakan dapat mencetak briket secara seragam

    PERBEDAAN FASILITAS BENGKEL DAN LINGKUNGAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI KERJA LAS DASAR SISWA KELAS I JURUSAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dari fasilitas bengkel dan lingkungan praktik yang ada pada tiap sekolah, selanjutnya menganalis data tersebut apakah terdapat perbedaan prestasi dari kerja las dasar siswa yang ditinjau dari fasilitas bengkel dan lingkungan praktik di sekolah yang berbeda. Jika terdapat perbedaan prestasi las dasar pada tiap sekolah tersebut maka bisa diartikan terdapat pengaruh fasilitas bengkel dan lingkungan praktik terhadap prestasi kerja las dasar siswa. Penelitian ini berlangsung di bengkel las Teknik Mekanik Otomotif SMK Muhammadiyah Prambanan dan SMK Muhammadiyah Cangkringan. Data utama penelitian ini diperoleh dengan mengisi lembar instrumen yang dibuat berdasarkan acuan standar dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), sedangkan data penunjang dikumpulkan dari berbagai dokumen yang ada di bengkel praktik. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan, observasi, dan dokumentasi nilai raport siswa. Data kondisi dari fasilitas bengkel yang sudah didapatkan selanjutnya diolah dengan uji varian satu jalur (one way ANOVA) pada prestasi las dasar siswa pada kedua sekolah tersebut menggunakan bantuan paket komputer SPSS dan Microsoft excel. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Gambaran secara umum dari fasilitas bengkel di SMK Muhammadiyah Prambanan jumlah fasilitas bengkel yang dimiliki berjumlah 104, dari jumlah tersebut 88 dalam kondisi baik, 7 berkondisi kurang baik tetapi masih dapat digunakan, sedangkan 9 fasilitas dalam kondisi tidak bisa dipakai (rusak berat), sedangkan SMK Muhammadiyah Cangkringan jumlah fasilitas bengkel yang dimiliki hanya 25 semuanya masih dalam kondisi baik; (2) Terdapat perbedaan prestasi kerja las dasar siswa di SMK Muhammadiyah Prambanan dan SMK Muhammadiyah Cangkringan yang diakibatkan fasilitas bengkel yang berbeda, hal tersebut berdasarkan dari hasil Uji One Way ANOVA dimana F hitung > F tabel (58.062>3.89) dengan tingkat signifikansi α = 0.05, sehingga Ho ditolak Ha diterima, yang berarti prestasi kerja las dasar siswa dari sekolah yang memiliki fasilitas bengkel baik, lebih tinggi dari pada prestasi kerja las dasar siswa dari sekolah yang fasilitas bengkelnya kurang baik r; (3) Terdapat perbedaan prestasi kerja las dasar siswa di SMK Muhammadiyah Prambanan dan SMK Muhammadiyah Cangkringan yang diakibatkan lingkungan praktik yang berbeda, hal tersebut berdasarkan dari hasil Uji One Way ANOVA dimana F hitung > F tabel (58.062>3.89) dengan tingkat signifikansi α = 0.05, sehingga Ho ditolak Ha diterima, yang artinya prestasi kerja las dasar siswa dari sekolah yang memiliki lingkungan praktik baik, lebih tinggi dari pada prestasi kerja las dasar siswa dari sekolah yang lingkungan praktiknya kurang baik

    In Memoriam Professor Emeritus Adrian Bernard Lapian Tegal, 1 September 1929 – Jakarta, 19 July 2011

    Full text link

    PENGEMBANGAN DAN ANALISIS KUALITAS APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Komputer menggunakan bahasa pemrograman Java dan database SQLite dan melakukan analisis kualitas pada aplikasi yang dikembangkan, khususnya pada faktor kualitas correctness, functionality, portability, dan usability. Pengembangan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Komputer dilakukan dengan kaidah rekayasa perangkat lunak (software engineering) yaitu dimulai dari proses perencanaan (planning), modeling (perancangan), konstruksi (construction), dan penyebaran (deployment). Analisis faktor kualitas correctness dilakukan dengan perhitungan jumlah error / KLOC. Analisis faktor kualitas functionality dilakukan dengan pengujian setiap fungsi aplikasi. Analisis faktor kualitas portability dilakukan dengan percobaan penjalanan aplikasi pada beberapa sistem operasi yang berbeda. Analisis faktor kualitas usability dilakukan dengan metode kuesioner dengan responden Siswa Kelas XI TKJ SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Hasil pengembangan aplikasi yaitu Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Komputer dalam bentuk file runnable. Hasil analisis kualitas menunjukan bahwa aplikasi yang dikembangkan memenuhi semua standar faktor kualitas yang diujikan yaitu correctness, functionality, portability, dan usability
    • …
    corecore